Categories
politics

Warisan Budaya Prasejarah di Muna yang Kaya Pesona

Baik mereka yang suka wisata sejarah, alam, maupun seni, semuanya berkumpul untuk melihat keindahan goa alam tersebut. Goa alam ini memiliki ornamen lukisan slot deposit 5000 di dalamnya yang ditengarai hasil dari manusia purba. Goa yang terletak di Desa Liangkabori ini dianggap sebagai peninggalan peradaban prasejarah. Di dalam goa alami tersebut ditemukan banyak lukisan purba.

Mulai dari lukisan berbentuk manusia, babi hutan, rusa, kuda, anjing, ular, kalajengking, lipan, matahari, layang-layang, hingga perahu. Namanya sendiri diambil dari fenomena lukisan purba tersebut. Liang dalam bahasa Muna berarti goa dan Kabori berarti tulis, sehingga nama tersebut berarti goa dengan tulisan atau gambar.

Para ahli menyebut gambar-gambar di permukaan batu seperti ini dengan istilah seni cadas. Konon, eksistensi seni cadas di goa tersebut sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Hingga para arkeolog mulai menelitinya pada tahun 1970-an. Selanjutnya diketahui bahwa Goa Liang Kabori Muna ini memiliki luas sekitar 354,1 meter persegi dengan terowongan masuk sepanjang 80 meter di dalamnya. Juga ada tempat pengambilan air ditemukan di sana.

Lebar mulut goa sendiri sekitar 30 meter, dengan bentuk yang menghadap ke arah barat. Terhitung bahwa ketinggian langit-langit goa sekitar 2-5 meter. Lukisannya bisa ditemukan di bagian atas mulut goa hingga sisi kiri, kebanyakan pada bagian pilar dan overhang. Perlu diketahui bahwa goa alami yang menjadi warisan budaya prasejarah ini ternyata dijuluki sebagai goa terkaya di dunia. Itu karena seni cadas yang dimilikinya memang paling banyak bila dibandingkan dengan goa-goa lain.

Tidak tanggung-tanggung, jumlah lukisan yang menjadi ornamen bagian dalam goa terhitung mencapai ratusan. Setidaknya ada 222 lukisan sudah teridentifikasi, menggambarkan bagaimana kegiatan manusia purba pada zaman dahulu. Seperti bercocok tanam, berburu, beternak, hingga berpetualang.

Lukisan Goa Masih Terlihat Jelas
Meskipun sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, menariknya adalah lukisan pada Wisata Liang Kabori masih terlihat dengan jelas.

Bahkan profesor ahli goa dari Perancis terkesima melihat lukisan ini, sebab biasanya lukisan yang ditemukan tidak utuh seperti hanya bekas jejak kaki atau telapak tangan saja. Meskipun di sini juga ada beberapa lukisan garis abstrak yang tidak bisa dilihat, namun sisanya cukup jelas menggambarkan berbagai kegiatan manusia.

Itulah sebabnya, banyak penduduk setempat yang menyebut bahan yang digunakan untuk melukis di goa tersebut sebagai darah. Namun hal ini disangkal oleh para ahli, menurut mereka darah akan terhapus jika terkena oleh embun. Bahan yang digunakan tersebut adalah buah pohon yang dikunyah seperti pinang, sehingga menghasilkan cairan yang dapat digunakan untuk melukis.

By Tommy Pain

Concerned citizen, patriot, over 40 years in the study of history from Gilgamesh to Justin Timberlake.

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

phising

phising

phising

phising

phising